top of page
Search

Hukum Ohm (Ohm's Law): Penjelasan, Rumus, dan Pentingnya dalam Sistem Kelistrikan

  • Writer: Jatim Raya Group
    Jatim Raya Group
  • Jan 16
  • 2 min read

Ilustrasi Hubungan Volt, Resistansi, dan Ampere
Ilustrasi Hubungan Volt, Resistansi, dan Ampere

Hukum Ohm (Ohm's Law) adalah salah satu prinsip dasar dalam ilmu kelistrikan yang menjelaskan hubungan antara tegangan listrik, arus listrik, dan resistansi dalam suatu rangkaian. Hukum ini pertama kali ditemukan oleh Georg Simon Ohm pada tahun 1827 dan hingga saat ini menjadi dasar dalam mendesain, menganalisis, dan memahami sistem kelistrikan.


Definisi Hukum Ohm


Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah konduktor antara dua titik berbanding lurus dengan tegangan (U) di antara kedua titik tersebut, dan berbanding terbalik dengan resistansi (R) konduktor tersebut.


Secara matematis, hukum ini dirumuskan sebagai:


I = U / R


Di mana:

I: Arus listrik (Ampere)

U: Tegangan listrik (Volt)

R: Resistansi (Ohm)


Artinya, semakin besar tegangan yang diterapkan pada sebuah konduktor, semakin besar pula arus yang mengalir. Sebaliknya, semakin besar resistansi konduktor, semakin kecil arus yang mengalir.


Pemahaman Melalui Contoh


Misalkan ada rangkaian dengan tegangan sebesar 12 Volt dan resistansi sebesar 4 Ohm. Maka, arus yang mengalir dapat dihitung sebagai berikut:


I = U / R = 12 / 4 = 3 Ampere


Artinya, arus listrik yang mengalir dalam rangkaian adalah 3 Ampere.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hukum Ohm

1. Tegangan (U): Semakin tinggi tegangan yang diberikan, semakin besar arus yang mengalir, asalkan resistansi tetap.

2. Resistansi (R): Semakin tinggi resistansi, semakin kecil arus yang bisa mengalir, meskipun tegangan tetap.

3. Jenis Material: Material konduktor seperti tembaga memiliki resistansi rendah, sehingga mendukung aliran arus yang lebih besar.


Jika kita mengetahui 2 nilai dari U, R atau I, maka kita dapat menghitung nilai lainnya dengan mudah:


Hubungan Ampere, Resistansi, dan Voltase, dalam rumus Fisika sederhana
Hubungan Ampere, Resistansi, dan Voltase, dalam rumus Fisika sederhana

Berikut ringkasan rumus kelistrikan yang seringkali dibutuhkan:


Ringkasan rumus kelistrikan
Ringkasan rumus kelistrikan

Aplikasi Hukum Ohm dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Perancangan Rangkaian Elektronik: Hukum Ohm digunakan untuk menentukan ukuran resistor yang sesuai untuk mengatur arus dalam rangkaian.

2. Pengukuran dan Pemecahan Masalah: Dengan memahami hubungan antara tegangan, arus, dan resistansi, teknisi dapat dengan mudah menganalisis dan memperbaiki masalah kelistrikan.

3. Pemilihan Komponen Elektronik: Hukum Ohm membantu dalam memilih kabel, resistor, dan komponen lain sesuai kebutuhan spesifik rangkaian.


Pentingnya Memahami Hukum Ohm


Memahami Hukum Ohm adalah langkah pertama untuk menguasai dasar-dasar kelistrikan. Dengan rumus sederhana ini, kita dapat menghitung arus, tegangan, atau resistansi dalam rangkaian listrik. Pengetahuan ini tidak hanya berguna untuk teknisi atau insinyur, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin memahami cara kerja perangkat listrik di rumah atau tempat kerja.



Kesimpulan


Hukum Ohm adalah fondasi penting dalam dunia kelistrikan. Dengan rumus I = U / R, Anda dapat dengan mudah menganalisis hubungan antara tegangan, arus, dan resistansi untuk mendesain rangkaian yang efisien dan aman.


Jika Anda membutuhkan peralatan listrik berkualitas seperti resistor, kabel, atau perangkat pengukur, kunjungi www.maskoelectrical.com. Kami menyediakan produk terbaik untuk kebutuhan kelistrikan Anda!

 
 
 

Comentarios


bottom of page