Kesiapsiagaan Listrik di Rumah Menghadapi Bencana: Pelajaran dari Banjir Aceh & Sumatra
- Jatim Raya Group
- 2 days ago
- 3 min read
Banjir besar yang melanda Aceh dan sejumlah wilayah Sumatra akhir-akhir ini meninggalkan duka bagi banyak keluarga. Banyak warga yang harus bertahan tanpa listrik selama berhari-hari akibat robohnya beberapa tower transmisi, terputusnya akses jalan, hingga terendamnya instalasi rumah. Masko menyampaikan empati dan doa bagi seluruh korban yang terdampak.
Kejadian ini kembali mengingatkan bahwa bencana dapat datang tiba-tiba, dan ketika air bertemu listrik, keselamatan manusia menjadi prioritas utama. Dalam skenario banjir besar, kerusakan pada instalasi rumah sering kali memang tidak dapat dihindari. Namun untuk kejadian banjir kecil, rembesan dinding, kebocoran atap, atau kelembapan berlebih, ada banyak tindakan pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko korsleting dan bahaya listrik.
Blog ini membahas langkah-langkah praktis untuk kesiapsiagaan listrik di rumah, selaras dengan panduan resmi PLN & BPBD.
1. Gunakan Kabel Standar SNI untuk Mengurangi Risiko
Insulasi kabel yang berkualitas membantu memperlambat kerusakan akibat lembap atau cipratan air. Produk kabel Masko seperti:
NYA – 450/750 V
NYM – 300/500 V
NYY – 0.6/1 kV
NYAF – kabel panel fleksibel
NYMHY – kabel peralatan rumah tangga
menggunakan konduktor tembaga hingga 99,9% kemurnian dan PVC berstandar SNI, sehingga lebih aman untuk instalasi rumah.
Catatan penting: standar SNI dan kualitas isolasi tidak membuat instalasi kebal banjir besar, namun secara signifikan membantu mengurangi potensi korsleting dalam kejadian skala kecil–menengah.
2. Proteksi Wajib: MCB & ELCB/RCCB
Panduan resmi PLN menegaskan bahwa perlindungan dasar berikut sangat penting, terutama saat risiko air masuk ke instalasi meningkat:
MCB
Memutus arus berlebih yang dapat menyebabkan panas dan kebakaran.
ELCB / RCCB
Sangat kritis saat ada kebocoran listrik akibat air, karena memutus listrik dalam hitungan milidetik.
Penempatan panel listrik
Pastikan panel diletakkan di tempat lebih tinggi dan jauh dari titik rawan bocor atau rembesan.
3. Pencahayaan Darurat untuk Evakuasi & Keselamatan
Padam listrik adalah hal umum saat banjir. Persiapkan:
Lampu emergency LED
Senter rechargeable
Lampu USB yang bisa menyala dari powerbank
Peralatan sederhana ini sangat membantu orientasi, terutama bila evakuasi harus dilakukan malam hari saat kondisi gelap total.
4. Sumber Listrik Cadangan
Kebutuhan listrik dasar seperti komunikasi dan penerangan tetap harus dijaga.
a. Powerbank kapasitas besar
Wajib untuk komunikasi darurat dan update informasi dari BPBD.
b. UPS
Menjaga modem, router, dan kamera tetap hidup beberapa menit untuk backup data.
c. Genset rumah tangga
Jika menggunakan genset:
Gunakan kabel tahan panas berstandar SNI
Letakkan genset pada area berventilasi baik, jauh dari ruang tidur
Hindari penggunaan genset dalam ruangan untuk mencegah risiko keracunan gas buang
5. Gunakan Conduit & Ducting untuk Melindungi Jalur Kabel
Banyak rumah tua masih menggunakan kabel terekspose di dinding. Kondisi ini sangat berbahaya bila terjadi kebocoran atap atau rembesan air.
Solusi:
Pipa conduit PVC (NISO) untuk jalur tertanam
Ducting kabel untuk jalur permukaan agar rapi dan aman
Selain memperpanjang umur instalasi, penggunaan conduit membuat proses pemeriksaan pascabencana jauh lebih mudah.
6. Kerusakan Besar Memang Bisa Tak Terhindarkan — Namun Pencegahan Tetap Penting
Banjir Aceh menunjukkan bahwa bahkan infrastruktur besar seperti tower PLN pun dapat roboh. Dalam kondisi ekstrem seperti itu, panel dan peralatan rumah pasti akan mengalami kerusakan.
Namun sebagian besar kecelakaan rumah tangga terjadi bukan pada banjir besar, melainkan pada:
banjir 10–30 cm,
kebocoran atap,
dinding lembap,
tetesan air dari AC,
stop kontak yang tidak terlindung.
Untuk skenario seperti ini, langkah perlindungan sederhana dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kebakaran.
7. Checklist Darurat Saat Air Mulai Naik
Sesuai panduan PLN:
Matikan MCB utama
Cabut seluruh perangkat dari stop kontak
Angkat alat elektronik ke tempat lebih tinggi
Pastikan area basah tidak tersentuh anak-anak
Setelah air surut, minta teknisi bersertifikat memeriksa instalasi
Ikuti arahan resmi BPBD/PLN bila terjadi pemadaman luas atau evakuasi massal
Keamanan jiwa selalu menjadi prioritas nomor satu.
Penutup
Bencana Aceh dan Sumatra kembali mengingatkan bahwa kita tidak bisa mengendalikan cuaca, tetapi kita bisa memperbaiki kesiapsiagaan. Instalasi listrik yang aman, perlindungan MCB/ELCB, penggunaan kabel SNI, serta peralatan darurat dapat membuat perbedaan besar dalam mencegah bahaya listrik.
Untuk solusi kabel rumah yang aman dan berstandar SNI, kunjungi:

